Kamis, 26 Mei 2011

50 Gitaris yang dipuja sepanjang masa

Majalah spesialis heavy metal dan classic rock terbitan Brazil, Roadie Crew, baru-baru ini merilis polling “Gitaris Paling Digemari Sepanjang Masa”. Yang ultra menarik, pemungutan suara tersebut melibatkan 330 gitaris yang sebagian diantaranya — baik mantan personel atau anggota aktif — berasal dari kontingen cadas ternama lawas macam Blue Öyster Cult, Dio, Girlschool, Guns ‘N Roses, Helloween, Kiss, Manowar, Nazareth, Scorpions, Twisted Sister, Ten Years After; maupun dari kongsi metal mutakhir seperti Arch Enemy, Children of Bodom, Nightwish, Opeth, dll. Dengan kapasitas pemilih sedemikian rupa tentu polling ini bisa disebut amat kredibel, sangat pas untuk jadi salah satu acuan signifikan.
Berikut urutan lengkapnya:
01. Jimi Hendrix
02. Eddie Van Halen
03. Yngwie J. Malmsteen
04. Randy Rhoads
Randy Rhoads
05. Ritchie Blackmore
06. Jimmy Page
07. Tony Iommi
08. Steve Vai
09. Jeff Beck
10. Michael Schenker

11. David Gilmour
12. Dimebag Darrell
13. Allan Holdsworth
14. Uli Jon Roth
15. Angus Young
16. James Hetfield
17. Brian May
18. Marty Friedman
19. Joe Satriani
20. Jason Becker
21. Gary Moore

Gary di album Run For Cover
22. Paul Gilbert
23. Eric Clapton
24. Al Di Meola
25. Zakk Wylde
26. John McLaughlin
27. John Petrucci
28. Adrian Smith
29. Steve Morse
30. Stevie Ray Vaughan
31. Slash
32. Kirk Hammett
33. Robert Fripp
34. Alex Lifeson
35. Chuck Schuldiner
36. Ace Frehley

Frehley (paling kanan) di debut album Kiss
37. George Lynch

George saat masih bersama Dokken, 1985 (tebak dia yang mana?)
38. Dave Murray
39. Glenn Tipton
40. Neal Schon
41. Eric Johnson
42. Trey Azagthoth
43. K.K. Downing

K.K. Downing (ke-2 dari kiri) di tahun-tahun awal bersama Judas Priest, 1977
44. Andy LaRocque
45. Malcolm Young
46. Django Reinhardt
47. Jeff Loomis
48. Steve Lukather
49. John Sykes
50. Denis “Piggy” D’Amour

Teknik gitar Arpeggio Yngwie Malmsteen dan Joe Satriani


Bicara teknik Arpeggio di rock neo klasik, tentu tidak terlepas dari masternya yaitu Yngwie Malmsteen. Pada dasarnya Yngwie banyak memakai arpeggio pada kebanyakan lagu-lagunya. Beberapa diantaranya adalah:
1. One string Arpeggio: sebenarnya disini adalah penerapan dari One-string scale, yaitu penggunaan satu senar untuk memainkan satu pola scale/tangga nada.
Contoh: Progresi(bentukan) F Mayor, acuan: Joe Satriani


2. Two Strings Arpeggio: penggunaan dua senar untuk memainkan Arpeggio
Contoh: Progresi(bentukan) A Minor, acuan: Yngwie


3. Three Strings Arpeggio: penggunaan tiga senar untuk memainkan Arpeggio
Contoh: Progresi(bentu
kan) A Minor, acuan: Yngwie


4. Five S
trings Arpeggio: penggunaan lima senar untuk memainkan Arpeggio
Contoh: Progresi(bentukan) A Minor, acuan: Yngwie


Sebenarnya bukan Cuma Yngwie atau Joe Satriani saja yang memainkan teknik teknik itu, banyak gitaris lain yang memainkannya.

Fingering dan Picking

 Fingering dan Picking


Untuk memainkan gitar kita harus mamakai jari jari kita untuk menekan dawai (fingering) dan untuk memetik dawai (picking).

A. Teknik Fingering

Fingering dapat diartikan teknik menekan dawai gitar. Selain menyajikan nada, tablature juga memberikan notasi cara sebuah nada dimainkan. Notasi notasi tersebut sebagai berikut.

1. Hammers-on

E |----------------------------------------------------
B |---------------------------------------------------
G |---------------------------------------------------
D |------------------5h7----------------------------
A |---------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Ket : Hammer-ons dimainkan dengan cara memetik sebuah nada kemudian sebelum nada tersebut hilang dilanjutkan dengan memukul fret lainnya (hammering on). Simbul yang digunakan adalah huruf “h”. nada yang kamu petik pertama diletakkan sebelum simbul “h” dan nada yang di “hammer” diletakkan setelah tanda “h”.

2. Pull-off

E |----------------------------------------------------
B |---------------------------------------------------
G |-------------------9p7---------------------------
D |---------------------------------------------------
A |---------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Ket : tekan Fret pada kedua nada yang ditujukan. Bunyikan nada pertama yang lebih tinggi dan kemudian sebelum nada hilang jari yang menekan nada pertama tersebut dilepas agar terdengar nada yang ditekan jari yang satunya. Pull-off merupakan kebalikan dari Hammers-on.

3. Vibrato

E |----------------------------------------------------
B |----------------------------------------------------
G |------------------------------- --------------------
D |-------------------------5~------------------------
A |---------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Ket : Teknik ini dilakukan untuk menghasilkan nada yang bergetar. Caranya bunyikan nada yang ditunjuk dan gerakan jari yang menekan dawai tersebut ke atas dan kebawah secara cepat. Vibrato ditandai dengan notasi ~.

4. Slide/Gliss

Contoh 1

E |----------------------------------------------------
B |--------------2s4---------------------------------- Slide up
G |---------------------------5s4 -------------------- Slide down
D |---------------------------------------------------
A |---------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Contoh 2

E |----------------------------------------------------
B |--------------2/4---------------------------------- Slide up
G |---------------------------5\4--------------------- Slide down
D |---------------------------------------------------
A |---------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Ket : Bunyikan nada pertama yang ditujukan. Sebelum nadanya hilang, geser jari yang menekan nada tersebut ke nada berikutnya. Biasa ditandai dengan huruf s (contoh 1) atau / (kenada yang lebih tinggi) dan \ jika kenada yang lebih rendah (contoh 2).

5. Slide/Gliss and Restrike

E |----------------------------------------------------
B |--------------2s4---4---------------------------- Slide up
G |------------------------------- -------------------- Slide down
D |---------------------------------------------------
A |---------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Ket : Hampir sama dengan slide tetapi nada kedua dipetik setelah menggeser jari yang menekannya.

6. Semi tone and Whole bend

½ full

E |----------------------------------------------------
B |----------------------------------------------------
G |-----------7-------------9-- --------------------
D |---------------------------------------------------
A |---------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Ket : Teknik bend merupakan teknik untuk menaikan nada yang dimainkan dengan cara mengangkat dawai keatas atau kebawah dengan jari yang menekan dawai. Semitone bend artinya kita menaikan ½ nada sedangkan whole bend kita menaikan 1 nada penuh.

7. Bend and Release

½

E |----------------------------------------------------
B |----------------------------------------------------
G |-----------7---------------------------------------
D |---------------------------------------------------
A |---------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Ket : Setelah melakukan Bend kembalikan nada ke nada awal sebelum bunyi berhenti.

8. Slap

E |---------------------3-------------------------------
B |---------------------3---------------s--------------
G |--------------------------------------l--------------
D |--------------------------------------a--------------
A |--------------------------------------p-------------
E |-----------3-----------------------------------------

Ket : Slap dilakukan dengan menepuk dawai gitardengan tangan yang digunakan utnuk memetik. Selain untuk menghentikankan nada yang sedang berbunyi juga untuk memberikan efek perkusif.

9. Harmonic

E |----------------------------------------------------
B |---------------------------------------------------
G |---------------------------------(9)---------------
D |---------------------(9)---------------------------
A |----------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Ket : Harmonic dimainkan tanpa menekan fret hanya cukup di tempelkan saja saat dipetik. Ini akan menimbulkan nada sedikit dengan efek perkusif.

10. Tapping

+

E |----------------------------------------------------
B |---------------------------------------------------
G |----------------------------------------------------
D |------------------3h5--t7---5p3-----------------
A |----------------------------------------------------
E |----------------------------------------------------

Ket : Bunyikan nada yang bertanda + atau bertanda t dengan memukul fret tersebut (bukan dengan jari yang digunakan fingering melainkan dengan jari yang digunakan untuk picking). Tapping biasa dimulai dengan Hammers-on dan diakhiri dengan pull-off.

B. Teknik Picking

Teknik picking adalah telnik untuk memetik dawai. Walaupun ada banyak teknik picking tapi yang umum digunakan adalah teknik klasik dan dengan menggunakan pick/plectrum.

Memetik dengan menggunakan empat jari disebut cara klasik dalam bermain gitar. Walaupun ada juga yang memetik dengan kelima jari tapi secara umum memetik dengan empat jari. Pengaturan jari untuk memetik dawai sebagai berikut.

Ibu jari digunakan untuk memetik 3 senar bass yang berada paling atas. (dawai ke 1, 2, dan 3).

- Jari telunjuk hanya memetik dawai ke empat.
- Jari tengah hanya memetik dawai kelima.
- Dan jari manis hanya memetik dawai keenam (paling bawah).

Memetik dengan pick harus dibiasakan memainkan nada dengan memetik ke atas dan kebawah (up stroke dan down stroke). Jadi kamu jangan memetik dari atas kebawah atau sebaliknya terus menerus.

Latihan Fingering 2

EXAMPLE 2.


eI-1--2--3--4------------------------------------------------------------------------------II

bI---------------1--2--3--4----------------------------------------------------------------II

gI------------------------------1--2--3--4------------------------------------------------0II

dI---------------------------------------------1--2--3--4---------------------------------0II

aI------------------------------------------------------------1--2--3—4-------------------II

EI----------------------------------------------------------------------------1--2--3- -4---II

^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v








EXAMPLE 3.



eI---------------------------------------------------------------------------------------II

bI---------------------------------------------------------------------------------------II

gI--------------------------------------------------------------------------------------0II

dI----------------------5--7--9---7-5------------------------------------------------0II

aI------------5--7--8-------------------8-7--5----------------------------------------II

EI-5--7--8----------------------------------------8--7--5--8--5--7--8--5--7-------II

^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^








NB:tanda “0” tuh artinya itu dilakukan berualang-ulang..oia,,mulainya pelan-pelan dulu,asal tegas,jelas dan rapi,
..








FINGERING


Sebenernya latihan fingering dan picking tuh ga’ jauh beda lah,itu tuh satu kesatuan.Kalo di gitar elektrik sih,loe bebas mengekspresikan semuanya (mao gitar loe dilempar,dibakar,ato dihancurin pokokke tetap keren lah).

Jadi di fingering loe intinya bisa nyampe posisi ternyaman loe dalam menempatkan jari kiri loe ke senar gitar di fretboard.dan yang PALING PENTING jangkauan jari loe tuh,kalo ga’ nyampe ya udah jangan dipaksain ntar terbiasa ndiri deh,contohnya aja telunjuk loe ada di fret 3,,nah nada yang akan loe maenin selanjutnya tu di fret 6,yah lucu banget deh kalo loe paksain jari tengah loe yang teken tu nada.jadi santai aja,sekali lagi gue saranin JANGKAUAN JARI LOE itu yang harus di perhatikan banget,n satu lagi KENYAMANAN loe dalem menempatkan posisi jari di fretnya,,nah 2 itu lah kunci sukses dalam latihan fingering.

misalnya :









eI-1--2--3--4-----------------2--3--4--5---------------------II

bI----------------1--2--3--4-----------------2--3--4--5------II

gI---------------------------------------------------------------0II

dI---------------------------------------------------------------0II

aI----------------------------------------------------------------II

EI----------------------------------------------------------------II


^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v




Nah contoh diatas tuh loe maenin sampe ujung (fret 12 lah),pokoknya se-kreatif loe aja..

TAPI INGET,tangan loe harus teratur,jangan berbelit-belit.ntar tangan loe terbiasa ndiri deh.maeninnya sampe tangan loe patah deh..(kidding koq)


Nih gue kasih bahan latihan buat ngelatih tangan loe (fingering loe maksudnya).








EXAMPLE 4.








eI-1--2--3--4-----------------2--3--4--5---------------------II

bI----------------1--2--3--4-----------------2--3--4--5------II

gI---------------------------------------------------------------0II

dI---------------------------------------------------------------0II

aI----------------------------------------------------------------II

EI----------------------------------------------------------------II

^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v


NB:sama itu kayak yang diatas..








EXAMPLE 5.



eI-8--7--5----------------------------------------5--7--8--7--8--7--8----------II

bI------------8--7--5-------------------5--7--8----------------------------------II

gI----------------------8--7--5---7--8------------------------------------------0II

dI---------------------------------------------------------------------------------0II

aI----------------------------------------------------------------------------------II

EI----------------------------------------------------------------------------------II

^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^

Latiha Fingering 1

finger ( latihan penjarian )
Fingering dan picking itu harus serasi satu sama laen,ga bs semaunya.

Fingering ntu artinya penjarian pada tangan kiri loe yang akan maen di fingerboard gitar.Harus sesuai lho..harus sesuai dengan letak senarnya.jadi kalo loe udah terbiasa ntar jadi mudah deh.

Picking adalah petikan di senar gitar biasanya pake tangan kanan nich,,picking harus dilatih truz menerus (tanpa rasa bosen),ampe kita bisa,truz tiap kali latihannya harus tegas,jelas,dan teratur.picking biasanya mulai dilatih dengan up-down picking..itu lho,,petik kebawah,keatas,terus kebawah,keatas,berulang-ulang gitu deh.




Ehm,dalem ngelakuin picking harus keatas dan kebawah (wajib lhoo).maksudnya tuh supaya kekuatan dan speed kita bisa maksimal.nah,,harus keatas n kebawah bergantian,volume,kekuatan,dan tempo petikannya harus serasi alias sama.

Emang sih,harus kayak gitu,tapi ntar.setelah loe bisa kayak gitu ada teknik-teknik yang ga’ make picking kayak diatas contohnya aja sweep picking,palm muted,arpeggio,dll..tapi itu ntar..kalo loe semua udah bisa picking dengan baik dan benar.nih contohnya ya.







eI---------------------------------------------------------------------------1--2--3--4-II

bI-----------------------------------------------------------1--2--3--4-----------------II

gI--------------------------------------------1--2--3--4--------------------------------II

dI------------------------------1--2--3--4----------------------------------------------II

aI---------------1--2--3--4-------------------------------------------------------------II

EI-1--2--3--4---------------------------------------------------------------------------II

^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v












Keterangan:

Garis yang paling atas  artinya senar paling bawah (tali 1a),,begitu terus selanjutnya,tali 2,3,4,5,6.

Nah kalo angka ntu,tunjuk’in fretnya yang di teken,,contohnya


bI-1-2-3-4II


itu artinya di tali b (tali 2) diteken truz dipetik tali 1 truz 2,3 dan 4..begitu seterusnya,truz..


kalo tanda ^ dan V artinya petikannya,kalo tanda ^ berarti dipetik kebawah,n kalo tanda V berarti dipetik keatas.

 contoh





eI----------------------------------------------------------------------------------------II

bI-----------------------------------------------------------------------------------------II

gI-----------------------------------------------------------------------------------------II

dI-----------------------------------------------------------------------------------------II

aI-----------------------------------------------------------------------------------------II

EI-1--2--3--4---------------------------------------------------------------------------II

^ v ^ v





Nah,yang diatas tuh artinya,tali 6 di teken fret 1 (kebawah),2 (keatas),3 (kebawah),4 (keatas).

Udah pada ngerti khan??tar gue,kasih tao lebih dalem,,waktu “pelajaran” tablature…


Oia,,nih biar bisa latihan dirumah gue kasih beberapa contoh tablature latihan picking dari yang mudah aja yach,,truz ke yang susah….




EXAMPLE 1.


eI---------------------------------------------------------------------------1--2--3—4--II

bI-----------------------------------------------------------1--2--3--4-------------------II

gI--------------------------------------------1--2--3--4---------------------------------0II

dI------------------------------1--2--3--4-----------------------------------------------0II

aI---------------1--2--3--4---------------------------------------------------------------II

EI-1--2--3--4-----------------------------------------------------------------------------II


^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v ^ v





NB:abiz itu,jari telunjuk loe pindahin di fret 2,3,4,5,6,7,8 ampe seterusnya,abis itu dibalik

...

Definisi Gitar

Definisi

Gitar adalah alat musik yang paling terkenal di seluruh dunia. Alat musik ini dimainkan dengan cara yang berbeda-beda menurut tipe atau jenisnya. Di antara sekian banyak tipe gitar, jenis gitar klasik adalah salah satu alat musik yang digunakan terutama untuk membawakan karya-karya solo musik klasik. Untuk memperoleh deskripsi umum tentang gitar klasik marilah kita simak sejarah, konstruksi, teknik permainan, sistem pendidikan, dan pemain-pemainnya.

Sjarah Singkat

Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum tanbur. Pada tahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55). Pada tahun 476M alat musik ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi: (1) guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa melodi, dan (2) Guitarra Latina untuk memainkan akor. Tiga abad kemudian bangsa Arab membawa semacam gitar gambus dengan sebutan al ud ke Spanyol (Summerfield, 1982:12). Berdasarkan konstruksi al ud Arab dan kedua model gitar dari Romawi tersebut, bangsa Spanyol kemudian membuat alat musiknya sendiri yang disebut vihuela. Sebagai hasilnya, vihuela menjadi populer di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi sedikit ditinggalkan. Walaupun demikian al ud dibawa orang ke negara-negara Eropa Barat dan menyaingi popularitas vihuela di Spanyol. Di Eropa al ud disambut dengan baik dan berkembang menjadi berbagai model lute Eropa hingga kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu vihuela berkembang terus menjadi berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi gitar klasik yang digunakan pada saat ini.

Konstruksi GItar

Tubuh gitar klasik terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala, leher dan badan. Pada bagian kepala terdapat mesin penala dawai. Dawai gitar yang berjumlah enam utas masing-masing diikatkan pada enam buah pasak yang merupakan bagian dari mesin penala. Bagian leher terdapat di antara kepala dan badan. Bagian muka leher yang masuk hingga kira-kira seperempat papan muka dari badan gitar, merupakan papan jari yang memiliki 19 pembatas dari logam yang dikenal dengan sebutan fret. Fungsinya adalah untuk memproduksi tingkat ketinggian nada yang berbeda dengan jalan menempatkan jari-jari pada ruang-ruang di antara logam-logam fret. Bagian badan gitar berfungsi sebagai tabung resonator untuk memperbesar bunyi yang dihasilkan oleh getaran dawai. Papan muka pada badan gitar yang bahan kayunya lebih tipis dibanding papan belakang dan samping, disebut juga sebagai papan suara. Pada papan suara terdapat lobang suara untuk mengeluarkan hasil produksi bunyi. Pada dasarnya bunyi gitar dihasilkan oleh getaran dawai-dawai yang terentang di antara batang penyanggah dawai yang merupakan pembatas antara kepala dan leher (disebut nut) dengan gading pembatas (disebut bridge) pada pangkal pengikat dawai di atas papan suara (disebut base).

Teknik Umum Pada Gitar

Teknik umum yang digunakan dalam membawakan gitar klasik meliputi cara memegang dan cara memainkan. Gitar dipegang dengan pertolongan footstool, yaitu alat penyanggah kaki yang dapat diatur tingkat ketinggiannya. Dalam keadaan duduk di atas kursi tanpa lengan, kaki kiri menginjak footstool sementara gitar diletakkan di atas paha kiri. Dalam posisi ini, di samping bagian atas paha kiri, ada tiga tempat lain pada tubuh pemain yang menahan kemantapan posisi gitar:
(1) bagian dada,
(2) titik tumpuan lengan kanan di antara pergelangan dan sikut, dan
(3) bagian dalam paha kanan.

Dalam kurun waktu sekitar lima tahun terakhir telah diproduksi berbagai alat lain sebagai alternatif dari footstool seperti misalnya guitar rest oleh Wolf Orchestral Accessories, dan A Frame™ oleh Sageworks – keduanya buatan Amerika. Dengan peralatan baru semacam ini kaki kiri dapat tetap menginjak lantai sehingga pemain merasa lebih rileks dan berkonsentrasi terhadap musik yang sedang dibawakan.

Apoyando Dawai-dawai gitar dipetik oleh jari-jari tangan kanan dengan dua cara. Yang pertama disebut apoyando (diambil dari bahasa Spanyol) yang dilakukan dengan petikan jari yang gerakannya berhenti ketika menyentuh dawai berikutnya di atas dawai yang sedang dipetik. Teknik ini akan memproduksi sebuah nada tunggal yang berat atau mantap sehingga penggunaannya yang lebih tepat untuk membawakan melodi. Teknik yang kedua disebut al ayre yang diterapkan dengan cara menghindari dawai berikutnya di atas dawai yang dipetik. Petikan ini menghasilkan suara yang ringan dan memungkinkan jari-jari untuk membunyikan beberapa nada secara simultan. Dengan demikian petikan al ayre lebih sering digunakan untuk membawakan bagian-bagian akor (chordal passages) dan arpeggio (broken chord).

Tingkat ketinggian nada (pitch) diproduksi dengan dua cara dan kombinasi di antara keduanya. Cara pertama adalah sebagaimana telah disinggung dalam pembahasan tentang fingerboard dimuka, ketinggian nada-nada dihasilkan dengan cara menempatkan jari-jari kiri pada petak-petak fingerboard dengan gerakan horizontal. Cara kedua adalah dengan petikan jari-jari tangan kanan yang melintasi keenam dawai secara vertikal. Dawai gitar teratas memiliki tingkat ketinggian nada yang paling rendah, demikian secara berurutan ke bawah memiliki tingkat ketinggian yang lebih tinggi. Dengan demikian, pada cara pertama tingkat ketinggan nada diproduksi dengan gerakan ke kiri untuk memperoleh nada-nada rendah dan ke kekanan untuk nada-nada atas. Sedangkan pada cara yang kedua gerakan jari keatas untuk menghasilkan nada-nada yang rendah dan ke bawah untuk menghasilkan nada-nada yang tinggi.


Sistem Tingkat Ketrampilan Gitar Klasik

Hingga saat ini dalam pendidikan musik terdapat berbagai sistem tingkat ketrampilan gitar klasik (grading system) dengan konsep yang kurang lebih sama secara umum di seluruh dunia. Di antara perbedaan-perbedaan yang ada biasanya terjadi pada penggunaan repertoar untuk tingkat-tingkat tertentu. Pada saat ini grading sistem diterapkan secara murni oleh badan-badan penguji musik internasional, misalnya Yamaha Music Foundation (Jepang), Australian Music Examination Board (AMEB), Associated Boards of School of Music (Inggris) dan Trinity College (Inggris). Walaupun demikian sistem tingkat ketrampilan tersebut diterapkan secara berbeda di perguruan tinggi tergantung dari program studi yang diambil.

Secara umum tingkat-tingkat ketrampilan untuk gitar (demikian pula untuk alat musik lain) dapat dipisahkan ke dalam tiga kelommpok yaitu tingkat bawah (lower), tingkat atas (higher), dan tingkat diploma. Untuk pemula ditempatkan pada istilah-istilah tingkat yang berbeda seperti tingkat preliminary (AMEB), Initial (Trinity), dan fundamental (Yamaha). Tingkat ketrampilan bawah umumnya mulai dari grade 1 hingga 4 yang kemudian dilanjutkan pada tingkat ketrampilan atas dari grade 5 hingga 8. Tingkat diploma tersusun secara bervariasi, misalnya, AMEB menyediakan tiga tingkatan diploma sementara Performance Certificate yang disediakan Trinity Collge kira-kira setingkat dengan diploma pertama AMEB.

Musik Gitar

Musik solo untuk gitar klasik secara teknis dapat dibedakan kepada dua jenis komposisi asli untuk gitar dan hasil adaptasi dari alat musik lain. Hingga saat ini ada dua macam komposisi untuk gitar, yang pertama ialah yang ditulis oleh komponis gitar dan yang kedua oleh komponis non-gitar. Walaupun umumnya para komponis gitar pada paruh kdua abad ke-19 adalah juga gitaris yang handal, sejak permulaan abad ke-20 banyak komponis umum (non-gitar) tertarik untuk menulis komposisi asli untuk gitar. Sebagai contoh komposisi asli yang ditulis oleh komponis gitar misalnya karya-karya dari Fernando Sor, Francisco Tarrega. Sedangkan yang ditulis oleh komponis non-gitar misalnya dari Frederico Torroba, Joaquin Rodrigo, dan Manuel de Falla.

Dalam rangka memperkaya repertoar para gitaris telah banyak melakukan upaya penulisan transkripsi untuk gitar dari instrumn-instrumen lain. Francisco Tarrega (1852-1909) diyakinin sebagai gitaris dan juga komponis pertama dalam upaya ini. Sebagai hasilnya berbagai karya besar yang pernah ditulis pada masa itu dan masa-masa sebelumnya seperti dari komponis J.S.Bach, Mozart dan Beethoven, sejak saat itu menjadi bagian dari repertoar gitar.

Pemain gitar akustik hingga saat ini

Hingga saat ini terdapat cukup banyak gitaris-gitaris klasik dari berbagai belahan dunia. Di antaranya yang paling terkenal ialah gitaris-gitaris legendaris dan berkaliber dunia yaitu :
- Andres Segovia (1893-1987)
- Julian Bream (1933 ~)
- John Williams (1941 ~)
- K. Yamashita (1961 ~)
- Sigfried Behrend (1933-1991)
Di antara mereka, Segovia adalah yang terpenting karena jasanya yang besar dalam perkembangan gitar masa depan gitar klasik sejak awal abad ke-20. Dengan usahanya yang amat produktif dan kreatif beliau telah membawa gitar menjadi sebuah alat musik solo standar di samping piano. Kerjasamanya dengan para musisi dan komponis non gitar telah menyebabkan suatu perkembangan yang drastik pada repertoar gitar. Sejak itu gitar tidak lagi melulu dimainkan solo atau ensambel bersama gitar lain, namun sebagai solois dalam orkestra dan musik kamar. Hampir semua gitaris terkemuka di abad ke-20 termasuk yang telah disebutkan dimuka, lahir dari masterklas-masterklas Segovia.

Sejarah Gitar

Banyak orang yang bisa memainkan gitar, namun sedikit yang mengetahui sejarahnya.
Berikut kita akan melihat sekilas sejarah gitar dari masa ke masa. Sebenarnya sejarah gitar sangat panjang, namun mengingat ruang yang terbatas, wacana ini akan meninjau secara garis besar saja. Pertama-tama: Dari Babilonia hingga Senar Enam Sejarah gitar dipercaya dimulai di wilayah Timur Dekat. Di antara puing-puing yang di temukan di Babilonia, yang paling relevan adalah gitar yang dibuat pada 1900-1800 SM. Dari masa itu, hingga tahun 1650, gitar mengalami evolusi yang begitu rumit dan beraneka ragam. Begitu banyak jenis dan masing-masing memiliki nama yang berbeda. Beberapa kalangan berpendapat lain, menganggap gitar justru berasal dari negara Spanyol karena alat musik gitar mirip sama alat musik Spanyol yang bernama Vihuela yang beredar pada awal abad ke-16. Alat baru ini (gitar) mempunyai cara pembuatan yang sama dengan alat musik ukulele. Gitar pertama kali yang dibuat sebenarnya berukuran sangat kecil dan juga hanya memiliki empat dawai, seperti ukulele. Pada masa klasik banyak terdapat publikasi yang dilakukan oleh para pembuat lagu dan juga para pemusik. Seperti Fernando Sor, Mauro Guiliani, Matteo Carcassi, Fernando Caulli, dan masih banyak para pencipta yang mengembangakan metode bermain gitar yang akhirnya menjadi permainan yang umum dan dapat diterima. Instrumen yang penting kontribusinya dalam perkembangan gitar adalah instrumen Cittern. Instrumen ini juga berbentuk menyerupai buah pir dengan bagian belakang yang rata, dengan empat atau lima pasang senar dari kawat dan dengan fretting yang permanen apakah itu diatonik seperti Appalachian Dulcimer ataupun chromatic seperti gitar modern. Tuning head sudah dipasang mirip seperti pada gitar atau mandolin. Stemannya sama dengan mandolin (in fifths) dengan fingering dan chord yang sama dan dimainkan dengan plectrum atau pick. Four Course Guitar memiliki 4 pasang senar, body berbentuk gitar dan soundboard yang rata, bridge dari lute dan bagian belakang dibuat setengah melengkung tetapi tidak terlalu membentuk bulatan. Instrumen ini berukuran seperti gitar anak-anak. Five Course Guitar muncul sekitar tahun 1490 dan mirip dengan four course guitar dengan tambahan satu pasang senar bass. Instrumen ini dinamakan juga English Guitar. Ada pula Vihuela De Mano berasal dari Spanyol dan merupakan instrumen dengan enam pasang senar. Bodynya cukup besar seperti gitar klasik jaman sekarang dan mempunyai beberapa lubang suara di atasnya. Instrumen ini menggunakan fixed bridge dan kemungkinan merupakan nenek moyang langsung dari gitar 12 senar USA yang masuk ke Amerika Utara melalui Mexico, Texas dan Louisiana. Masih banyak jenis gitar lainnya yang terus berkembang. Gitar seperti yang kita kenal sekarang, yaitu bersenam enam, baru muncul sekitar tahun 1750. Dan selama sekitar 90 tahun berikutnya (hingga tahun 1840), gitar senar enam ini cukup pesat berkembang di Spanyol.